“Barang siapa yang bergembira menyambut kehadiran bulan Ramadhan, pasti Allah mengharamkan tubuhnya atas neraka apa saja.”
Pada malam pertama bulan Ramadhan Allah berfirman, “Siapa mencintai-Ku, pasti Aku mencintainya, siapa mencari rahmat-Ku, pasti rahmat-Ku pun mencarinya, dan siapa beristighfar kepada-Ku, pasti Aku mengampuninya, berkat hormat bulan Ramadhan, lalu Allah menyuruh malaikat mulia pencatat amal, khusus dalam bulan Ramadhan supaya menulis amal kebaikan semata, tidak mencatat perbuatan kejahatan mereka, dan Allah menghapus dosa-dosa terdahulu bagi mereka.”
Dalam kitab Hayah diceritakan, bahwasannya shuhuf Ibrahim AS diwahyukan awal malam bulan Ramadhan, kitab Taurat malam ke-6 Ramadhan (terpaut 700 tahun dengan Shuhuf Ibrahim AS), kitab Zabur malam ke-12 Ramadhan (terpaut 500 tahun dengan Taurat), Kitab Injil Malam ke-18 Ramadhan (terpaut 1200 tahun dengan Zabur), sedangkan kitab Al Quran malam ke-27 Ramadhan (terpaut 620 tahun dengan Injil).
Ketika awal hari (hilal) bulan Ramadhan telah tampak berserulah ‘Arasy, Kursi, dan para malaikat serta makhluk lainnya dengan keras, kata mereka, ”Beruntunglah sekalian umat Muhammad, dengan kemuliaan disisi Allah Swt, karena segenap makhluk memohonkan ampun bagi mereka, mulai dari makhluk besar seperti matahari, bulan, bintang-bintang, dan burung-burung di langit, serta ikan-ikan di lautan, hingga setiap hewan dan binatang melata di bumi yang bernafas, semua tiada tertinggal memohonkan ampun buat mereka di siang dan malam hari, kecuali setan-setan terkutuk. Maka pagi-pagi tiada seorangpun yang dibiarkan hidup penuh dosa, mereka diampuni oleh Allah Swt. Bahkan Allah menyeru para malaikat, “Hadiahkanlah semua pahala shalawat dan tasbihmu selama bulan Ramadhan bagi umat Muhammad Saw.”
Bahwasannya seorang pria bernama Muhammad, ia tiada pernah shalat sama sekali, kemudian di saat bulan Ramadhan tiba, tersentuhlah hatinya untuk bertaubat dan beribadah kepada Allah Swt. Sejak awal Ramadhan ia berhias diri dengan pakaian indah dan minyak harum, lalu ia kerjakan shalat dan mengqadha seluruh shalat yang ia tinggalkan selama hidupnya. Tiba-tiba datanglah seorang kawan bertanya, “Kenapa anda lakukan yang demikian ini?” Jawabnya, “Ketahuilah kawan, bahwa bulan ini adalah bulan taubat, bulan penuh rahmat dan kebaikan, semoga dengan demikian (bertaubat dan beribadah) sebagaimana layaknya manusia berikhtiar, Allah mengampuni segala dosaku.” Kemudian, setelah sekian tahun pria yang bernama Muhammad itu meninggal dunia. Seorang kawan bertemu dengannya didalam mimpi dan ketika ditanya, “Balasan apakah yang selama ini kau rasakan dalam alam baka dari Allah Swt?” Jawabnya, “Allah mengampuni segala dosaku dengan kemuliaan-Nya, berkat menghormat bulan suci Ramadhan, dan aku menyambutnya dengan bertaubat serta beribadah didalamnya.”
Dari Sayyidina Umar bin Khattab, Nabi Saw bersabda, “Di bulan Ramadhan, apabila seorang terbangun dari tidurnya lalu menggerakkan tubuhnya di atas ranjangnya, maka malaikat berkata, “Bangunlah segera, semoga Allah memberkati dan memberikan rahmat kepadamu.” Kemudian apabila ia tegak hendak melakukan shalat (ibadah di malam hari), maka ranjang tempat ia tidur pun berdoa, “Ya Allah, gantikanlah ranjang-ranjang (kasur) tinggi tebal baginya.” Dan ketika ia memakai pakaian, maka pakaian itupun berdoa, “Ya Allah, berilah ia pakaian indah dari surga.” Disaat memakai sandal, sandalpun berdoa, “Ya Allah, teguhkanlah kedua kakinya di atas shirat.” Ketika menuju (kolam) tempat air, maka tempat airpun berdoa, “Ya Allah, berilah ia tempat-tempat minum dari surga.” Ketika ia berwudhu, airpun berdoa,”Ya Allah, bersihkanlah ia dari segala noda dan dosa.” Akhirnya ketika ia tegakkan shalat di dalam rumah, maka rumahnya ikut berdoa, “Ya Allah, lapangkanlah kuburnya dan terangilah liangmya, serta tingkatkanlah rahmat, kasih saying-Mu padanya.”
Doa mereka dikabulkan dan Allah memandang orang tersebut penuh kasih saying, firman-Nya, “Hai hamba-Ku, kamu yang berdoa dan Akulah yang mengabulkan, kamu meminta dan Akulah yang memberi, kamu beristighfar dan Aku yang memberi ampunan.”
Bahwasannya kelak di hari kiamat, Ramadhan bakal menghadap Allah dengan paras indah, seraya bersujud kepada-Nya, lalu Allah berfirman, “Ya Ramadhan mohonlah apa yang menjadi keinginanmu, dan tolonglah orang yang mengenal (memenuhi) hakmu,” kemudian ia berputar menelusur padang luas mencari mereka yang telah memenuhi haknya, ia ajak mereka dan menolong mereka, akhirnya sampailah dihadapan Allah Swt. Dan Allah berfirman, “Ya Ramadhan apa yang kau inginkan?” Jawabnya, “Aku menginginkan supaya mereka diberi mahkota kebesaran.” Maka Allah berkenan memberi 1000 mahkota, dan selanjutnya memberi syafaat kepada 70.000 yang berbuat dosa besar, dan memberi 1000 bidadari sebagai pasangan mereka, dimana setiap bidadari membawahi 70.000 orang gadis, kemudian dinaikkan ke atas kendaraan Buraq yang mewah, firman Allah, “Ya Ramadhan apa lagi yang kau inginkan dari-Ku?” Jawabnya, “Tempatkanlah mereka disisi Nabi-Mu.” Maka Allah tempatkan mereka di surga Firdaus. Firman Allah, “Apa lagi yang kau inginkan dari-Ku? Jawabnya, “ Ya Allah Engkau telah memenuhi keinginanku, dimanakah kemuliaan-Mu?” Lalu Allah memberi mereka 100 negeri yang terbuat dari batu permata merah indah dan batu pualam hijau, dimana 1000 bangunan istana megah terdapat di setiap negeri tersebut.”
Dari Ibnu Abbas Ra, Nabi Saw bersabda, “Adalah di awal Ramadhan, angin Matsirah berhembus dari bawah “Arasy, dan bergoyanglah daun-daun pohon surga, lalu mengeluarkan bunyi irama suara merdu yang belum pernah didengar siapapun, hingga serombongan bidadari tercengang mendengarnya dan memperhatikan sumber bunyi suara merdu tersebut, sambil berdoa, “Ya Allah, jadikanlah bagi kami pasangan suami istri dengan hamba-Mu dalam Ramadhan ini.” Maka tiada seorang yang puasa di bulan Ramadhan kecuali menjadi pasangan para bidadari pingitan tersebut.” Sebagaimana firman Allah Swt, “Para bidadari cantik jelita menggiurkan, putih bersih, dipingit dalam kemah.” (Ar Rahman: 72). Pada setiap bidadari tersebut berhias dengan 70 aneka perhiasan warna-warni, dan bagi setiap wanita ranjang tidur terbuat dari permata merah indah bersulam mutiara, dan di setiap ranjang dipasang 70 kasur tebal berikut perabot lainnya, disamping 70 buah meja makan penuh aneka hidangan lezat-lezat yang dipersiapkan buat mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan, selain kebaikan amal perbuatannya.
Dari Anas bin Malik Ra, Rasulullah Saw bersabda, “Di bulan Ramadhan, bagi orang yang mengikuti majelis ilmu untuk mendengarkan pengajian, maka Allah mencatat baginya setiap langkah menjadi ibadah penuh setahun, dan ia bakal menyertaiku di bawah naungan ‘Arasy, siapa aktif berjamaah selama Ramadhan, maka Allah memberinya setiap rakaat menjadi suatu kota penuh kenikmatan, dan siapa berbakti kepada bapak ibunya selama Ramadhan, maka ia diberi pandangan penuh rahmat Allah Swt, dan aku (Nabi Muhammad Saw) memberi jaminan penuh di surga padanya. Kemudian tiada seorang wanita (istri) berbakti kepada suaminya selama Ramadhan, kecuali pahalanya seimbang dengan pahala yang diperoleh Siti Maryam ibu Nabi Isa dan Siti Asiah istri raja Firaun, yang teguh beriman sekalipun dihadapkan pada hidup dan kehidupan penuh ujian, dan siapa membantu sesama saudara muslim dalam rangka memenuhi hajat hidupnya selama Ramadhan, maka Allah menggantinya dengan memenuhi 1000 hajatnya di hari kiamat.”
Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda, “Siapa memberi lampu penerang di masjid Allah mana saja dalam bulan Ramadhan, maka Allah mengganti lampu penerang baginya di alam kubur, dan Allah memberi pahala baginya sebesar pahala para jamaah yang shalat di masjid tersebut, ditambah dengan shalawat sekalian para malaikat kepadanya, serta para petugas penanggung ‘Arasy memohonkan ampun baginya, selama lampu penerang tersebut dimanfaatkan di dalam masjid.”
0 komentar:
Posting Komentar