RIWAYAT HIDUP 
Seorang  yang bangga terhadap dirinya haruslah mengenal riwayatnya. Dari riwayat  hidup seseorang dapat diketahui latar belakang serta potensi  pengembangan diri yang selama ini terpendam.  Hidup akan semakin lengkap apabila dapat dipandang berguna baik oleh keluarga, masyarakat dan negara .
Dan ini adalah riwayat hidup penulis :
Nama                                 :  Rizky Gusti Ranardi Putra
Nama Pangilan                 :  Rizky 
TTL                                      :  Bandar Lampung, 09 September 1996
Jenis kelamin                    :  Laki - laki
Agama                                :  Islam 
Anak Ke                              :  1 dari 2 bersaudara 
Status                                 :  Pelajar 
Telepon                              : 0721-263847
HP                                    : 085769681623
Alamat                                :  Jln. KHA Abdul Hamid No 15 
Golongan Darah                : 0
Pendidikan                         :  1 . TK Kartika II - 26
                                                2 . SD Kartika II – 25
                                                3 . SMPN 2 B.Lampung 
                                                4 . SMAN 2 B.Lampung
TENTANG KELUARGA PENULIS 
Di  segmen berikut ini penulis akan memberi sedikit identitas tentang  keluarga dari penulis, yang juga dapat disebut dengan riwayat keluarga.  Pada segmen ini berisi tentang : 
1.      Ayah dari Penulis
2.      Ibu dari Penulis
3.      Adik dari Penulis
1.     AYAH
IDENTITAS PRIBADI 
Nama                                 :  Drs Sunardi M.Si
TTL                                      :  Klaten 12 Juli 1965 
Pekerjaan                           :  PNS
Alamat                                :  Jln KHA Abdul Hamid No 15 Durian Payung 
Golongan Darah                : O
Jabatan                               : KABID Pembukuan Dispenda Lampung Tengah
Motto                                 :  Ora At Labora (Bekerja sambil Berdoa)
OPINI
Peranan  ayah dalam kehidupan penulis sangatlah penting, karena banyak pelajaran  hidup yang telah diajarkan kepada penulis semenjak penulis masih kecil  sampai saat ini. Beliau sangatlah penulis banggakan dan menjadikan  teladan untuk penulis . beliau sangat bijaksana dan penyebar sehingga  penulis sangat menghormatinya . 
2.    Ibu 
IDENTITAS PRIBADI 
Nama                                 :  Ratna Aida Sari Amd.Keb 
TTL                                      :  Tanjung Karang 8 Juni 1973 
Pekerjaan                           :  PNS
Alamat                                :  Jln. KHA Hamid no 15 Durian Payung 
Golongan Darah                : O
Jabatan                               : K.O Unit Gizi Puskesmas Terbanggi Subing
Motto                                 :  Kecil Bahagia,Tua Masuk Surga
OPINI
Ibu  adalah sosok perempuan yang paling penulis cintai, penuh kasih sayang  serta menjadi tempat bermanja. Ibu juga menjadi tempat berbagai cerita  dan pemberian semangat dalam menempuh pendidikan. Ibu dari penulis dapat  menjadi penyejuk dikala penulis sedang mendapat kesusahan.
3.    Adik 
IDENTITAS PRIBADI 
Nama                                 :  Rizqe Gusti Mutiara Putri 
TTL                                      :  Bandar Lampung, 22 Januari 2002
Jenis kelamin                    :  Perempuan
Anak Ke                              :  2 dari 2 bersaudara 
Alamat                                :  Jln. KHA Hamid no 15 Durian Payung 
Golongan Darah                : O
Pendidikan                         :  1 . TK Kartika II - 26
                                                2 . SD Kartika II – 25
Motto                                 :  Al-Qur’an adalah petunjuk hidup 
OPINI 
Adik penulis adalah sosok yang dikagumi oleh penulis. Dia  bisa menjadi sahabat dari penulis. Adik  adalah tempat berkonsultasi,berbagai kasih sayang dan bercanda, penulis  bangga mempunyai adik yang pintar . walaupun dia sangat menjengkelkan di suatu waktu. Tetapi Penulis tetap menyayanginya
KELAHIRAN PENULIS 
Penulis  berada di kandungan ibunya selama 9 bulan 10 hari. Setelah 9 bulan 10  sang ibu mengandungnya , pada tangal 09 September 1996, pada pukul 20.00  WIB,dengan susah payah sang ibu melahirkan si penulis. Dengan penuh ke  ikhlasan,merasakan sakit sambil mengeluarkan air mata serta  mempertaruhkan nyawanya,akhirnya penulis dilahirkan di dunia dengan nama  yg bermakna yaitu RIZKY GUSTI RANARDI PUTRA,yg artinya adalah Rezeki  dari Gusti Allah kepada pasangan Ratna dan Sunardi yaitu seorang putra.  Penulis dilahirkan di Rumah sakit Xaverius dengan berat badan 2800 gram  dan panjang 48 cm .  Ketika kelahiran si  penulis,ayah dari penulis mendampingi ibu saat penulis dilahirkan pada  jam 8 malam . dan yang pertama kali menggendong yaitu ibu dari penulis  dan yang melafaskan adzan adalah ayah dari penulis . yang memberikan  nama adalah kedua orng tua dari penulis . mereka telah mempersiapkan  nama untuk penulis jauh hari sebelum penulis dilahirkan, keluarga besar  dari si penulis sangat gembira dan senang atas kelahiran penulis dihidup  ini . di karenakan penulis  adalah cucu pertama yg dimiliki oleh nenek si penulis. 
Demikian  inilah cerita saat proses kelahiran si penulis , ia takkan melupakan  kisah ini seumur hidup nya disaaat ibu melahirkan si penulis dengan  susah payah serta mempertaruhkan nyawanya demi bayi yg di lahirkan oleh  ibu penulis . 
Foto-foto penulis dilahirkan :
 
Foto-foto penulis dilahirkan :
MASA – MASA BALITA 
Masa  balita adalah masa yang menyenangkan . Semua orang memperhatikan dan  menyayangi si penulis. Hingga semua orang berlomba-lomba hanya untuk  menjaga si penulis . Walaupun masih balita, penulis juga merepotkan  orang tua  , keluarga dan saudara-saudara si  penulis . Penulis dilahirkan dengan sifat usil,nakal,serta jail. Tetapi  itu masih batas wajar. Walaupun si Penulis nakal,tetapi penulis  dilahirkan dengan otak yg cerdas. Penulis sudah mulai tengkurap pada  umur 6 bulan . Pada saat umur 8 bulan, penulis sudah bisa mulai  merangkak. Dan fase yg paling menyenangkan bagi penulis adalah  berjalan/berlari,fase ini dimulai pada usia menginnjak 1 tahun. Seperti  yg penulis bilang tadi,penulis sangatlah nakal. Pada umur 1  tahun,penulis sudah cukup merepotkan kedua orang tuanya. Berlari kesana  kemari tanpa rasa lelah, yg selanjutnya terjatuh dan menangis layaknya  balita lain. Namun dibandingkan kisah sedih lebih banyak kisah yang  mengasikkanya , seperti menangis di tengah malam hanya karena mengompol  atau kelaparan ingin makan . Dan penulis pun terkenal sangat tangguh  .Karena bila penulis menangis,kata kedua orng si penulis bila  terus-terusan menangis dia akan di minumkan obat . Alasan itulah yg  membuat si penulis tangguh. Dan dulu waktu balita,penulis sangat  gendut,dilihat dari porsi makanannya saja sudah luar biasa,dan sekarang  penulis pun masih makan dengan porsi yg besar,lain dari pada yg lain .  Sehingga badan dari sang penulis sekarang cukup besar,dengan berat 65 kg  dan tinggi 168 cm,lumayan besar bukan? Pada umur 1 tahun,penulis sudah  mulai belajar berbicara . Walaupun terbatas,penulis tidak pantang  menyerah untuk belajar berbicara . Kata-kata yg paling sering penulis  ucapkan adalah “cucu” yg berarti si penulis ingin meminum susu. Dengan  kesungguhan untuk belajar berbicara,pada umur 18 bulan,penulis sudah  lumayan banyak mengucapkan kata-kata,walaupun masih belum benar dan  terbata-bata . Cerita bahagia yang ada adalah ketika pertama kali  penulis bisa memangil kedua orang tua penulis yaitu ibu dan bapak .  Penulis bukanlah yang balita terbilang pemalas . 
Untuk  menjaga kesehatan si penulis, orang tua penulis rajin untuk ke dokter  dan imunisasi . orang tua si penulis dengan penuh kasih sayang menjaga  si penulis. Mereka tidak membeda-bedakan kasih sayang dan perhatian  terhadap si penulis maupun adik dari si penulis .
Foto penulis saat masa balita :
 
Foto penulis saat masa balita :
MASA TK 
Ketika  umur si penulis sudah mencukupi untuk memulai jenjang pendidikan yaitu 5  tahun, maka si penulis dimasukan oleh ibu si penulis ke sebuah taman  kanak-kanak yaitu TK KARTIKA II – 26 . Penulis masuk di kelas B2 dengan  wali kelas Bu Eli dan Bu Tri. Bu Eli bisa dibilang guru yg tidak asing  di keluarga penulis,karena bu Eli menjadi Wali Kelas adik dan 2 sepupu  si penulis . Pada saat pada hari pertama menjalani pendidikan disekolah  tersebut penulis diantar oleh ibu dari penulis . Tetapi untuk  selanjutnya,penulis berangkat bersama pamannya dengan menggunakan motor  vespa. Penulis sangat senang karena di hari pertamanya ia  bersekolah,penulis sudah mendapat teman yg banyak di TK. Teman dari  penulis mulai bertambah. Hingga banyak yang ingin berteman dengan si  penulis karena penulis sangat tampan , baik , tidak memilih teman yang  mana pun . Penulis berpikir yang bersekolah disana hanya orang-orang  yang tinggal disekitar rumah si penulis saja. Namun kenyataannya banyak  juga yang dari daerah lain nya yang tidak penulis kenal daerahnny  . Sekarang teman dari penulis tidak hanya disekitar rumah saja , tetapi dari sekolah yaitu TK KARTIKA II – 26 .
Di  TK penulis mulai belajar lebih giat dan belajar bersosialisasi dengan  lingkungan yang baru , guru dan teman baru . Di TK penulis tidak hanya  memperlacar menghitung saja tetapi penulis juga memperlancar membaca dan  menulis sehingga penulis merasa bisa dan benar dalam hal  membaca,menghitung,dan menulis . Masa-masa yang menyenangkan disana  adalah adanya pelajaran menggambar , menyanyi dengan teman-teman di  sekolah , dan diajarkan berdoa untuk diterapkan di kehidupan penulis  sehari-hari. Di TK pun penulis sudah mulai belajar berolah- raga ringan  yaitu senam. Setiap jumat penulis dan teman-temannya di sekolah  melakukan olahraga rutin yang disebut itu olah raga ceria di hari jumat .  Olah raga nya itu seperti senam bersama teman dan guru-guru pembimbing  disekolah. Dan penulis pun mulai diajarkan menjadi petugas upacara  bendera di TK. Selama di TK, guru-guru sangatlah menyayangi dan  memperhatikan si penulis karena penulis selalu aktif dalam proses  belajar di kelas dan tidak nakal . Penulis pun pernah melakukan kejadian  yang sangat memalukan,yaitu ia pernah buang air besar di celana.  Sungguh memalukan -_- . Penulis pun pernah menangis karena ia berkelahi  dengan teman satu kelasnya . Bukannya ia lemah,tetapi pukulan yg di  layangkan oleh temannya itu jatuh tepat di pipi penulis,oleh karenanya  si penulis menangis. Di sekolah,saya termasuk anak yg usil . Dan hingga  sekarang pun saya tidak bisa menghilangkan sifat saya itu . Setelah  setahun berjalan , penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan yg lebih  tinggi yaitu SD. Lembaga pendidikan yg di pilih oleh ibu dari si penulis  adalah SD KARTIKA II-25 disamping halaman TK sekolah si penulis . 
foto saat TK :
foto saat TK :
MASA SD 
Semakin bertambah umur, semakin bertambah pula kemampuan. Saat umur si penulis  sudah  6 tahun penulis sudah dapat melanjutkan ke jenjan pendidikan yang lebih  tinggi dan semakin susah yaitu masuk SD. Penulis mendaftarkan diri di  SD KARTIKA II – 25 Bandar Lampung yg sudah dikenal banyak orang dengan  prestasi yg sangat baik serta di sekolah tersebut lengkap akan fasilitas  yang akan menunjang prestasi dan kreatifitas para siswa di sekolah  tersebut . Oleh karenanya,ibunda dari penulis memasukkan ia ke sekolah  tersebut agar si penulis bisa berprestasi dalam hal akademik maupun non  akademik . 
Sama  halnya ketika di hari petama masuk TK, pada waktu SD pertama kali  penulis diantar oleh ibunda dari penulis . Namun , setelah itu penulis  diantar lagi oleh pamannya naik motor vespa seperti saat  ia di TK. 
Ketika  kelas 1 penulis duduk di kelas 2B, disana penulis mendapatkan guru yang  sangat berkesan baginya . Nama wali kelas saat penulis duduk di kelas 1  adalah Ibu Ana . Beliau sangatlah baik , lemah lembut dan pengertian .  Dia adalah salah satu guru terbaik yg pernah penulis temui . Teman yang  penulis kenal saat itu sangat baik dengan si penulis . baru beberapa  hari saja penulis dan teman-temannya sudah saling dan cukup akrab . di  kelas satu ini, penulis belum bisa mendapatkan rangking karena si  penulis pada saat ini masih sering bermain saat belajar layaknya anak  TK. Dan banyak hal yang penulis dapatkan disaat kelas 1 pertama kali  penulis masuk SD .
Ketika  kelas 2 penulis duduk dikelas 2B lagi . Di kelas itu penulis  mendapatkan wali kelas yang sangat berbeda jauh dari ibu Ana . Nama  beliau adalah Ibu Agustina . Beliau mempunyai pribadi yg keras . Tapi  walaupun begitu, beliau sangatlah membantu si penulis dalam proses  belajar . Oleh sebabnya di kelas 2, penulis mendapatkan rangking 3 . Di  kelas itu,teman-teman dari si penulis masih sama seperti teman kelas  1,hanya saja teman dari penulis yg bernama opin anak dari bu Agustina  pindah ke kelas 2 A yg terkenal dengan kelas unggulan . 
Ketika  kelas 3, penulis duduk di kelas 3B . Di kelas ini penulis mendapatkan  wali kelas laki-laki untuk pertama kalinya . Beliau bernama Pak Joko .  Beliau sangatlah baik walaupun terkadang ia sering marah . Beliau sangat  membantu penulis dalam proses pembelajaran . Karena itulah di semester  1,penulis mendapatkan rangking 2 . dan di semester 2, penulis mendapat  rangking 3 . Di kelas, teman-teman dari penulis masih sama dengan  teman-teman penulis di kls 1 dan 2 .  
Ketika  penulis naik ke kelas 4, ia masuk di kelas 4G yg di kenal sebagai kelas  unggulan kedua setalah kelas 4A dan di kelas 4G itu teman-teman penulis  berpencar karena di acak sebagaimana mestinya . Tetapi ada juga  sebagian dari teman si penulis yang masuk dan sekelas dengan penulis  lagi . Di kelas 4 ini, penulis mendapatkan wali kelas yang baik yaitu  Pak Duki . Beliau sangat pengertian dan membantu . Tetapi di kelas ini,  penulis tidak mendapatkan rangking dikarenakan persaingan yg sengit  serta kepintaran teman-temannya yg melebihi kepintaran dari si penulis .  
Ketika  kelas 5,penulis masuk di kelas 5G . Wali kelasnya adalah Pak Saparudin  yg terkenal baik dan termasuk guru teladan di sekolah si penulis .  Teman-teman kelas dari si penulis ini masih tetap,tidak berubah. Tetapi  di kelas ini, persaingan antar individu semakin ketat sehingga bila ia  tidak belajar,ia akan terpuruk di kelasnya . Benar saja,karena si  penulis tidak rajin belajar, di kelas inilah nilai si penulis makin  terpuruk, ia hanya bisa puas dengan rangking 20 kebawah . Tetapi penulis  berjanji akan mempebaiki kesalahanya dan rajin belajar saat kelas 6 .  
Setelah  itu penulis pun naik kelas 6G lagi bisa di bilang kelas yang rajin .  Karena saat kelas 5 penulis jarang belajar dan jarang memperhatikan  guru, ia berjanji ingin merubah dirinya menjadi yg terbaik dari yang  terbaik dengan cara belajar dengan lebih giat untuk memperlihatkan bahwa  penulis tidak akan pemalas lagi . Benar saja, saat ulangan penulis pun  bisa melakukan dan mendapatkan nilai yang cukup bagus, bahkan sempurna .  Di semester pertama ini, penulis mendapatkan rangking 11. Dan pada saat  semester kedua penulis mendapatkan rangking 2. Ujian pun mulai dekat  penulis lebih giat dan belajar terus . Sehingga tidak lama kemudian ,  ujian pun di mulai.  Pertama kali penulis  manghadapi ujian, penulis merasa takut karena ia takut mendapat nilai  jelek dan mengakibatkan dia tidak lulus . Tetapi penulis meenghadapinya  dengan sifat yang optimis,dan saat dimulai agar penulis tidak merasa  ketakutan,penulis membaca doa dan mulai mengerjakan secara hati-hati dan  penuh keyakinan . Setelah selesainya ujian,penulis merasa lega. Tetapi  walaupun begitu,ia masih merasa takut tidak lulus. Tibalah hari  pengumuman dan diberi tahukan bahwa yang lulus atau tidak lulus nya. Dan  penulis sangat merasa ketakutan. Setelah diberikan amplop,lalu ia baca.  Penulis senang karena ia lulus 100% dengan nilai yg cukup baik dengan  hasil sendiri. Lalu yg di pikirkan penulis selanjutnya adalah mencari  sekolah terbaik untuk dirinya. Lalu yg ia pilih adalah smp 2 .
foto saat SD :
  
 
foto saat SD :
MASA SMP 
Setelah  lulus dari SD, penulis pun mulai naik lagi ke jenjang pendidikan yang  lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Pertama atau biasa di sebut SMP.  Pada pendaftaran SMP penulis memilih smp 2 , 1 , 4. Penulis ingin masuk  ke sekolah yg terbaik unutk menunjang prestasi yg telah ia peroleh saat  SD. Yang akhirnya saya masuk sekolah idaman saya yaitu SMPN 2.
Pertama  kali penulis masuk di sekolah SMPN 2 , penulis di antarkan oleh ibu  dari si penulis dan untuk selanjutnya penulis diantar jemput dengan  ojek. Penulis pun datang kesekolah untuk mendaftar ulang dan mecari  kelas untuk nya. Pertama kali yang harus penulis lakukan adalah  mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa atau bisa disingkat MOS. MOS  dilaksanakan selama 3 hari di mana 3 hari itu penulis menerima  materi,belajar baris-berbaris dll. Setelah MOS selesai,dilakukan  pembagian kelas. 
Penulis  masuk di kelas 7C. Pada hari pertama masuk sekolah penulis belajar  seperti biasa nya. Di kelas ini,ia mempunyai wali kelas yang bernama Pak  Sri Hartanto. Tetapi karena ia dijadikan wakil kepala sekolah,maka wali  kelas 7C diganti dengan Ibu Susana. Ia sama seperti guru penulis saat  kelas 2 SD. Bu Susana sangat galak dan keras. Di kelas ini,nilai dari si  penulis sangat hancur lebur. Nilai ulangan si penulis sangat sangat  buruk. Mimpi deh nilainya diatas KKM,mencapai KKM aja susah. Tetapi  walaupun begitu,penulis tetap naik kelas dan ingin menjadi lebih baik  lagi. Di kelas 7 ini penulis mengikuti ekskul Bela Diri Tangan Kosong  Merpati Putih yg menjadi ekskul penulis sampai SMA.
Ketika  kelas 8 penulis duduk di kelas 8 A bersama teman-teman baru penulis. Di  kelas ini,ia mempunyai wali kelas yang bernama Bu Barunah. Dia adalah  guru yang paling gajelas yg pernah penulis temui. Di masa ini, penulis  merasakan pacaran yg menyakitkan. Penulis hanya berpacaran selama 10  hari. Di kelas ini,nilai si penulis mulai beranjak membaik walaupun ada  beberapa yg masih di bawah KKM
Saat  penulis naik kelas,penulis duduk di kelas 9-4. Wali kelas dari kelas  9-4 adalah bu Tri Mawarni. Beliau sangat baik dan membantu penulis dalam  proses blajar sehingga nilai penulis saat itu lumayan bagus,walaupun  masih ada 1-2 pelajaran yg nilainya di bawah berkat kerja keras  teman-tema KKM. Pada masa ini,penulis merasakan indahnya pacaran. Ia  berpacaran dengan adik kelasnya yang bernama Cut Karen. Hubungan mereka  hanya bertahan selama 2 bulan. Pada saat mau ujian,penuli pun giat  belajar , dan akhir nya kami lulus 100%  dengan  nilai di atas 8. Penulis pun senang sekali atas jerih payahnya yg dia  kerjakan selama 4 tahun itu. Akhirnya penulis mengikuti acara perpisahan  yang dilaksanakan di sekolah untuk membuat suatu kenangan yang tak  terlupakan . dan akhirnya penulis pun melanjutkan ke janjang pendidikan  ke tingkat yang lebih tinggi yaitu SMA. Penulis mendaftar di SMA Taruna Nusantara,tetapi karena Faktor kesehatan. Dia gagal untuk masuk ke SMA Taruna Nusantara,
foto saat SMP:
  
foto saat SMP:
MASA SMA 
Setelah  lulus dari SMP,penulis pun beranjak ke jenjang pendidikan yg semakin  sulit yaitu Sekolah Menengah Atas. Masa SMA adalah masa yang sedang  penulis jalani saat ini. Ketika penulis lulus dari SMP, ia merasa  bingung ingin mendaftar di SMA mana. Kemudian ia diarahkan oleh ibunya  dan teman-teman nya untuk mendaftar di SMA 2. SMAN 2 ini termasuk  sekolah terbagus di provinsi  Bandar  Lampung. Penulis ingin sekali masuk diskolah itu dan tercantum nama nya  di skolah tersebut. Sebelum diadakan tes untuk masuk Smanda,penulis  giat belajar bersama. Ketika tes penulis merasa telah melakukan yang  terbaik , dan tinggal menunggu hasil dan berdoa. Akhir nya dengan  mengucapkan syukur penulis diterima di SMAN 2 walaupun namanya terdapat  di bawah. Keluarga penulis sangat senang dan bergembira mendengar  informasi tersebut . 
Kini  penulis duduk di kelas X RSBI 9. Wali kelas kelas X-9 adalah Bu Kartini  yg mengajar pelajaran MTK. Mata pelajaran yang ia terima semakin  bertambah saja , begitu juga dengan teman-teman nya , sekarang sudah  banyak teman si penulis yang berasal dari luar kota yg akhirnya satu  sekolah dan menjadi teman. Di SMA ini penulis pun tetap banyak kegiatan.  Penulis juga mengikuti organisasi Majelis Permusyawaratan Kelas atau  bisa di singkat MPK. Di MPK,penulis menjabat sebagai Ketua Komisi 4.  Ekskul yang saya pilih sampai saat ini adalah Merpati Putih dan futsal.  Di Sma ini,tingkatan penulis di Merpati Putih adalah Baliq II/assisten  pelatih. Namun , karena penulis telah menaikki jenjang yang lebih  tinggi, yaitu SMA. Maka penulis meninggalkan ekskul futsal dan hanya  fokus di Merpati Putih, penulis tidak boleh melupakan belajar. Penulis  tidak mau ketinggalan dengan teman-teman yang lainnya. Penulis harus  menambah ilmu sebanyak-banyaknya, agar dapat melanjutkan ke pendidikan  yang lebih tinggi dan dapat diterima di perguruan tinggi yg diinginkan.
foto saat SMA :
 
foto saat SMA :

































 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar